Sunday, June 5, 2011

I Feel Pretty But Unpretty

Siang tadi, sy berangkat nemenin Mommy ke tempat kondangan temannya. Well, at first, sy kira, sama seperti kondangan2 sebelumnya, nggak bakal ada kejadian menarik kecuali boredom yg nggak terkira. Tapi begitu sampai sana, suddenly sy ngerasa lucu.. Ada perhatian berlebihan yg dilempar orang2 disana ke saya. 

Meskipun awalnya kelihatan biasa, tapi pas si Ibu bilang: “Kok dari tadi kita difoto2in terus ya?”, saya baru ngeh.. Kamera si fotografer drtd nggak beranjak menjadikan sy objeknya. It was such an awkward moment.. Di perjalanan pulang, saya pun sempat berpikir.. Kapan tepatnya pertama kali sy mulai mendapatkan perhatian spt ini yaa?


Waktu kecil, saya dikenal sbg anak si rambut jabrik. Mommy masih suka cerita betapa preman daerah sini dulu suka nguwek2 rambut sy. Pas TK, saya dikenal sbg anak canggung yg lebih suka membentuk small circle of friends. Disanalah sy merasa aman. I was bright, dn being ‘bright’ adl satu2nya kelebihan yg saya miliki pada saat itu.

Ketika SD, tubuh saya menggelembung spt balon. Rambut jarum saya tiba2 berubah jadi kribo. Setiap pagi, saya berusaha membuat rambut saya basah, meskipun saya tahu usaha sy percuma. Karna tepat jam istirahat, sangkar burung besar itu sudah berada diatas kepala sy. Sedangkan Mommy dgn polosnya terus aja memotong pendek rambut anaknya. 
"All little girls should be told they are pretty even if they aren't." Marilyn Monroe
Masuk SMP, I wasn’t even better. I was the fatty girl ditambah wajah yang dipenuhi jerawat dan kacamata tebal. Kebayang? Nggak.. Nggak perlu dibayangin deh. Intinya, such a disturbing picture. Di tingkat SMA, saya masih mirip2. Mommy bukan Ibu yg mendampingi anaknya memahami fashion dn make-up. She didn’t even care dgn anaknya yg berjerawat. She did nothing to help me. So I had to help myself at that time. 

Saya meninggalkan kemeja lebar dan rok abu2 yg modelnya ketinggalan jaman. Saya mulai melepas kacamata tebal saya sewaktu – waktu. I feel prettier, betterlaah.. Tapi tetep aja, masih banyak kekurangan yg harus sy siasati. I was teased as an ‘ugly duckling’, ‘betty la fea’, atau apalah.. Bahkan salah satu teman sy yg ngeband pernah nawarin rekaman tp pake muka temen yg lebih cakep.. apakaah.. =___=”

Untungnya, pas SMA sy nggak terlalu peduli. Wae-lah.. Sebodo teuing. Selama sy masih bisa lihat my name on the top of the list tiap pengumuman hasil ulangan b.inggris, i dont carelaah..

Memasuki masa kuliah, Mommy yg fashion-less lagi2 membelikan kaos dan baju yg nggak banget. She forced me to use backpack and made me look even worse. Again, I had to help myself. Tapi kali ini dgn cara yg semakin berani. I bought my own clothes. I refused to wear any clothes she wanted me to. I used contact lens. I put makeup on my face. I was transforming ‘me’ to be more feminine. 

Jerawat sy tiba2 menghilang, tanpa obat tanpa treatment. I lost weight, cukup significance at that time. I dressed better.
And I began understanding how it feels to be ‘pretty’.

Friends told me how far I’ve changed. Men asked me to go out. I went out for a date almost every week, with different men pula. Each time orang2 tsb mulai mengganggu, I changed my phone number. I loved to be attractive. Sampai sekarang, perasaan itu masih ada. Bangga ketika bisa bikin mata mereka bergerak mengikuti kemana saya berjalan. Maybe that’s how it works. Ketika kamu tumbuh dgn cap ‘jelek’ dn berhasil berubah menjadi ‘cantik’, selalu ada part of yourself yang nagih untuk dianggap begitu.

Tapi saat ini, bertahun2 sejak saya mulai mendapatkan perhatian seperti itu, I suddenly miss someone yg saya kenal pas kuliah dulu. He was the only one yang bilang ‘no, lo itu cewek paling jelek yg pernah gw liat!’ tapi dgn pandangan as if I’m the most beautiful girl in the world. Dia bawain buku2 saya, ngesave seat di bis spy bisa duduk bareng, janjian, and many other things.. Waktu itu, setiap kami ketemu, he couldn’t stop staring at me, smiling, ketawa, tapi dia tetep menatap lekat.. and I love that.

Setiap hal dalam hidup selalu memiliki 2 sisi kan..
I was unpretty but happy.. saya bisa ngupil, lompat, kesandung jatoh, ngakak.. and noone cares..
But now.. When they say I’m pretty, saya merasa kaku, chained, dan lucunya.. kangen perhatian dn tatapan tulus seorang pria spt dulu..

4 comments:

  1. Saleum,
    Kunjungan balik mbak retno, :)
    sedikit dari saya, ketika anda merasa Bangga dan bisa bikin mata mereka bergerak mengikuti kemana anda berjalan itu adalah sebuah langkah maju untuk anda, syukurilah semuanya...
    saleum dmilano

    ReplyDelete
  2. bagus....
    Just be your self but better than you must be the best your self...
    hahahaha... (belajar inggris neh)
    oya link anti udah ane pasang di blog ane....
    Gantian ya...

    ReplyDelete
  3. aku tahu kayanya siapa itu no.. hehe.. tp i forgot his name., :)

    ReplyDelete

Please drop your comment here!! Thanks :D